kekuatan Asam basa organik
Hai teman-teman, kali ini kita akan membahas mengenai asam
basa organik. Sebelum kita membahas lebih jauh, kita harus mengetahui terlebih
dahulu apa itu asam organik dan apa itu basa organik.
Asam organik adalah
senyawa organik yang mempunyai sifat asam (derajat keasaman). Dalam menentukan
derajat keasaman suatu senyawa organik sangat penting untuk menentukan
stabilitas pada gugus asam dan kekuatan dari ikatan yang akan diputuskan . Contoh asam organik antara lain adalah asam asetat,
fenol, dan asam salisilat.
asam Asetat

fenol

asam salisilat

basa organik
basa organik merupakan senyawa organik yang mempunyai sifat basa. faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan kekuatan suatu basa organik antara lain, kemudahan pasangan elektron untuk mengikat atom H dan kestabilan dari ion yang terbentuk. contoh basa organik adalah piridin dengan struktur sebagai berikut
adapun basa organik yang lain selain piridin adah senyawa organik yang mengandung gugus amonia. contohnya metilamin dan anilin.
metil amin

sintesis metilamina ini adalah deengan mereaksikan metanol dengan amonia reaksinya sebagai berikut,
CH3OH + NH3 → CH3NH2 + H2O
dalam suhu kamar metilamina merupakan gas tak berwarna.metilamina lebih reaktif daripada amonia ha; ini disebabkan oleh metilamina ini mempunya gugus metil, sehingga atom N lebih reaktif.
Anilin

anilin merupakan suatu basa organik yang mempunyai struktur benzena yang mempunyai suatu gugus amina. anilin dapat disintesis dari fenol ataupun dari nitrobenzol. anilin merupakan basa organik lemah. biasanya digunakan untuk obat-obatan, ataupun dapat sebagai bahan peledak.
Permasalahan
1. seperti yang kita ketahui fenol mempunyai gugus hidroksi (OH) seperti strukturnya

sedangkan gugus fungsi OH merupakan alkohol yang bersifat basa. lalu bagaimana fenol ini dapat dikatakan suatu asam organik dan bagaimana kekuatan derajat keasamannya, sebagai contoh bila fenol direaksikan dengan NaOH?
2. metil salisilat mempunyai struktur

dilihat dari gugus fungsinya, asam salisilat mempunyai 2 gugus fungsi yaitu gugus karboksilat dan gugus hidroksi. pada pembuatan aspirin asam salisilat bersifat sebagai basa, lalu bagaimana dengan derajat keasanmannya pada pembuatan aspirin?
3. jika dilihat dari strukturnya metilamina dengan anilin


metilamina merupakn rantai alifatik sedangkan anilin merupakan rantai siklik diketahui tingkat kebasaan metilamina lebih kuat dibandingkan anilin, mengapa demikian?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
BalasHapusAssalamualaikum wr wb.
BalasHapusSaya Khairil Liza
NIM A1C117036
Disini saya akan menjawab permasalahan no 3 dari Ari.
Anilin ini merupakan basa lebih lemah daripada metilamina, karena pasangan elektron bebasnya yang terdelokalisasi lebih kuat daripada pasangan bebas nitrogen dalam metilamina. Semakin kuat memegang pasangan elektron, semakin tidak mampu mengabstraksi proton.
Terimakasih.
2.) Aspirin merupakan senyawa turunan dari asam salisilat, yang dibuat dengan proses asetilasi asam salisilat. Asetilasi merupakan proses penggantian atom H pada gugus -OH dari asam salisilat dengan gugus asetil. dengan menggunakan katalisator asam kuat asam salisilat bersifat sebagai basa berubah menjadi asam karena pergantian atom H pda gugus -OH dengan gugus asetil pada tahap asetilasi.
BalasHapus