kekuatan Asam basa organik

Hai teman-teman, kali ini kita akan membahas mengenai asam basa organik. Sebelum kita membahas lebih jauh, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu asam organik dan apa itu basa organik.
 Asam organik adalah senyawa organik yang mempunyai sifat asam (derajat keasaman). Dalam menentukan derajat keasaman suatu senyawa organik sangat penting untuk menentukan stabilitas pada gugus asam dan kekuatan dari ikatan yang akan diputuskan . Contoh asam organik antara lain adalah asam asetat, fenol, dan asam salisilat.

asam Asetat
Berkas:Acetic-acid-2D-skeletal.svg
Asam asetat merupakan asam yang sering dikenal dengan nama asam cuka, asam ini digunakan untuk pemberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam asetat merupakan golongan asam lemah, sehingga dapat di gunakan sebagai asam cuka karena masih bisa ditoleransi oleh tubuh karena pka asam asetat adalah 4,76, meskipun demikian asam asetat pekat masih bersifat korosif. asam asetat termasuk dalam asam karboksilat yang dapat melepaskan ion H+ dengan reaksi sebagai berikut:
{\displaystyle {\text{CH}}_{3}{\text{CO}}_{2}{\text{H}}\longrightarrow {\text{CH}}_{3}{\text{CO}}_{2}^{-}+{\text{H}}^{+}}

fenol
Berkas:Phenol-2D-skeletal.png
fenol memiliki sifat cenderung asam, dan termasuk dalam senyawa asam organik. fenol dalam kehidupan banyak digunakan sebagai antiseptik.

asam salisilat
Berkas:Salicylic-acid-skeletal.svg
asam salisilat atau dikenaljuga asam ortohidroksi benzoat, mempunyai dua gugus fungsi OH yang bersifat basa dan gugus karboksilat yang bersifat asam. asam karboksilat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai obat, asam salisilat juga digunakan dalam mensintesis aspirin.


basa organik
basa organik merupakan senyawa organik yang mempunyai sifat basa. faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan kekuatan suatu basa organik antara lain, kemudahan pasangan elektron untuk mengikat atom H dan kestabilan dari ion yang terbentuk. contoh basa organik adalah piridin dengan struktur sebagai berikut
Hasil gambar untuk piridin
atom N dalam struktur piridin bersifat elektronegatif, sehingga molekul ini kekurangan elektron. kebanyakan reaksinya dengan asam lewis akan mentambahkan atom H pada nitrogennya. nitrogen pada piridin memiliki pasangan elektron bebas sehingga mempunyai sifat basa.

adapun basa organik yang lain selain piridin adah senyawa organik yang mengandung gugus amonia. contohnya metilamin dan anilin.
metil amin

Berkas:Methylamine.svg

sintesis metilamina ini adalah deengan mereaksikan metanol dengan amonia reaksinya sebagai berikut,
CH3OH + NH3 → CH3NH2 + H2O

dalam suhu kamar metilamina merupakan gas tak berwarna.metilamina lebih reaktif daripada amonia ha; ini disebabkan oleh metilamina ini mempunya gugus metil, sehingga atom N lebih reaktif.

Anilin
Berkas:Aniline.svg

anilin merupakan suatu basa organik yang mempunyai struktur benzena yang mempunyai suatu gugus amina. anilin dapat disintesis dari fenol ataupun dari nitrobenzol. anilin merupakan basa organik lemah. biasanya digunakan untuk obat-obatan, ataupun dapat sebagai bahan peledak.







Permasalahan
1. seperti yang kita ketahui fenol mempunyai gugus hidroksi (OH) seperti strukturnya
Berkas:Phenol-2D-skeletal.png
sedangkan gugus fungsi OH merupakan alkohol yang bersifat basa. lalu bagaimana fenol ini dapat dikatakan suatu asam organik dan bagaimana kekuatan derajat keasamannya, sebagai contoh bila fenol direaksikan dengan NaOH?


2. metil salisilat mempunyai struktur
Berkas:Salicylic-acid-skeletal.svg
dilihat dari gugus fungsinya, asam salisilat mempunyai 2 gugus fungsi yaitu gugus karboksilat dan gugus hidroksi. pada pembuatan aspirin asam salisilat bersifat sebagai basa, lalu bagaimana dengan derajat keasanmannya pada pembuatan aspirin?


3. jika dilihat dari strukturnya metilamina dengan anilin
Berkas:Methylamine.svg      Berkas:Aniline.svg

metilamina merupakn rantai alifatik sedangkan anilin merupakan rantai siklik diketahui tingkat kebasaan metilamina lebih kuat dibandingkan anilin, mengapa demikian?


Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. 1. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum wr wb.
    Saya Khairil Liza
    NIM A1C117036

    Disini saya akan menjawab permasalahan no 3 dari Ari.
    Anilin ini merupakan basa lebih lemah daripada metilamina, karena pasangan elektron bebasnya yang terdelokalisasi lebih kuat daripada pasangan bebas nitrogen dalam metilamina. Semakin kuat memegang pasangan elektron, semakin tidak mampu mengabstraksi proton.

    Terimakasih.

    BalasHapus
  4. 2.) Aspirin merupakan senyawa turunan dari asam salisilat, yang dibuat dengan proses asetilasi asam salisilat. Asetilasi merupakan proses penggantian atom H pada gugus -OH dari asam salisilat dengan gugus asetil. dengan menggunakan katalisator asam kuat asam salisilat bersifat sebagai basa berubah menjadi asam karena pergantian atom H pda gugus -OH dengan gugus asetil pada tahap asetilasi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reaksi SN2

Prinsip-Prinsip Sintesis Senyawa Organik (Reterosintesis Analisis Terpenoid)

Reaksi Bersaing SN1 dan E1