Reaksi SN1


Assalamualaikum Wr, Wb.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang mekanisme reaksi SN1 dimana materi ini adalah materi lanjutan dari yang sebelumnya yaitu tentang mekanisme reaksi SN2. Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai mekanisme reaksi SN2, baiknya kita pahami hal-hal berikut.



1.      Nukleofil

Nukleofil ini berasal dari dua kata yaitu nucleus yang berarti “inti” dan fil yang berarti suka. Neukleus ini bermuatan positif, maka nukleufil ini  dapat kita artikan bahwa nukleofil ini adalah spesi yang menyukai spesi yang bermuatan positif jadi dapat kita simpulkan bahwa nuklefil ini mempunyai muatan negative yang merupakan basa lewis.



2.      Elektrofil

Seperti halnya nukleofil ,elektrofil juga berasal dari dua kata yaitu elektro yangberarti “negative” dan fil yang berarti suka. Jadi elektrofil adalah spesi yang menyulai spesi yang bermuatan negative. Maka dapat disimpulkan elektofil adalah kation dari asam lewis.



3.      Gugus Pergi/ Leaving Group

Gugus pergi atau leaving grup ini adalah gugus atom atau atom yang pergi atau yang lepas dari gugus atom dengan membawa sepasang electron.

Contoh:









Mekanisme Reaksi SN1
1. Tahap Pertama (Pelepasan Gugus Halide)

2. Tahap Kedua (Penangkapan Basa Lemah)

3. Tahap ketiga 


pada tahap pertama pelepasan atom halida yang menyebabkan alkil (atom C) tersier menjadi bermuatan negative, selanjutnya alkil yang bermuatan negative akan menyerang basa lemah dari H2O sehingga atom O menjadi bermuatan positif sehingga atom O akan menstabilkan diri dengan melepas ion H+ sehingga ion  H+ akan menyerang H2O sehingga menjadi  H3O+. Hasil akhir dari reaksi ini adalah Alkohol. 

Reaksi ini hanya terjadi pada alkilhalida tersier dan hanya bereaksi pada basa lemah seperti, H2O, dan CH3CH2OH.

Permasalahan
1.jika pembawa gugus pergi bersifat kiral maka reaksi ini menyebabkan hilangnya aktivitas optik. Mengapa hal ini bisa terjadi? 
2. Mengapa laju reaksi SN1 tidak bergantung pada konsentrasi Nukleofilik? Jelaskan!
3. Mengapa dalam mekanisme ini lebih baik jika berlangsung dalam pelarut keadaan polar? Jelaskan! 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Nama : M.Raidil
    NIM : A1C117006
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2

    Karena reaksi SN1 berbeda dengan reaksi SN2. Reaksi SN1 berjalan melalui dua tahap (tidak meliputi protonasi atau deprotonasi).

    BalasHapus
  3. assalamualaikum wr wb
    saya seno sakti sugaragiri (A1C117002)
    disini saya akan mencoba membantu menyelesaikan permasalahan no 1
    kiral itu sendiri adalah sifat molekul yang mempunyai bayangan cermin yang tidak bertumpukan, dan menyebabkan molekul dengan bayangannya sendiri bersifat tidak simetris, lalu syarat aktivitas optik adalah memiliki molekul yang tidak simetris dengan bayangannya. Hilangnya aktivitas optik dikarenakan adanya rasemik yang mana rasemik artinya molekul yang memiliki bayangan yang sama (simetris). karena pada dasarnya perbedaan bentuk antara molekul dengan bayangannya (dalam hal ini isomer geometri) akan mempengaruhi reaksi itu sendiri. jika yang dihasilkan rasemik maka reaksi antara molekul dan bayangannya pun akan sama.
    pada tahap pertama gugus akan terionisasi menjadi karbokation (bermuatan positif) dan juga ion halida (bermuatan negatif)
    oleh karena itu gugus akan berhibridisasi menjadi sp2 yang berbentuk planar
    lalu nukleofil akan menyerang karbokation dari arah yang berlawanan semisal depan dan belakang serta memiliki peluang 50%:50% untuk keduanya saling berikatan dengan karbokation sehingga hasil yang didapatkan adalah rasemit.
    aktivitas optik sendiri adalah kemampuan memutar bidang cahaya yang melintas dengan syarat molekul zat itu tidak simetris

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reaksi SN2

Prinsip-Prinsip Sintesis Senyawa Organik (Reterosintesis Analisis Terpenoid)

Reaksi Bersaing SN1 dan E1